WEBINAR KEMARITIMAN NASIONAL COMET 3.0
Untuk
menambah wawasan pengetahuan tentang dunia maritim Indonesia sekaligus
pendobrak semangat kontribusi generasi muda, Himpunan Mahasiswa Design and Construction, Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya mengadakan acara Competition
of Maritime, Education, and Training (COMET) dengan sub-event yang menjadi pembukaan di COMET 3.0 yaitu Webinar
Kemaritiman bertema “Preparing Ourself
for the Upcoming Maritime Industrial Challenges”.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) Muhammad Riza Adha
Damanik, ST., MSi., PhD. menjadi narasumber pertama di Webinar Kemaritiman COMET 3.0 pada Minggu (13/02/2022). Pada
kesempatan tersebut, Muhammad Riza Adha Damanik, ST., MSi., PhD. memaparkan
mengenai “Peran Generasi Milenial Terhadap Kekayaan Bahari”. Isu ini sengaja
diangkat mengingat rendahnya tingkat kesadaran masyarakat khususnya generasi
muda (millennial) sekarang yang belum bisa memanfaatkan dan mengolah kekayaan sumber
daya alam di laut.
Banyak aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan, di laut dan di darat,
mengancam kemampuan lautan untuk beregenerasi dan memberi makan orang-orang di
seluruh dunia secara berkelanjutan. Covid-19 merupakan satu dari beberapa persoalan
lain yang dihadapi pelayaran. Selain pandemi ini, pelayaran juga dihadapkan
persoalan merosotnya harga jual ikan dan turunnya omset nelayan serta berbagai
macam sektor industry maritime. Permasalahan-permasalahan
ini yang membuat kinerja industri maritim sangat berat sekarang, karena
sejumlah beban biaya naik, sedangkan pendapatan cenderung turun.
Selain Muhammad Riza Adha Damanik, ST., MSi., PhD., hadir pula pembicara
lainnya seperti I Made Andi Arsana, PhD yang merupakan seorang dosen dari
Universitas Gadjah Mada dan juga seorang content creator di Instagram maupun
Tik Tok. Beliau membawakan sub tema “Transformasi Industri Untuk Kemajuan
Maritim Indonesia”.
Melihat dari semakin berkembang
nya kemajuan teknologi, pada era revolusi industri 4.0 memberi tantangan bagi
masyarakat dan pemerintah dengan akan banyaknya pekerjaan lama yang hilang.
Ketidaksiapan pemuda beradaptasi, dapat menyebabkan pengangguran yang lebih
besar di negeri ini pada masa akan datang. Kesenjangan informasi yang
berhubungan dengan kebutuhan tenaga kerja, berusaha diatasi dengan
memperkenalkan model literasi baru yang terdiri dari literasi teknologi,
literasi digital dan literasi manusia perlu diterapkan.
Konsepsi diatas mendorong industri maritim Indonesia, khususnya bidang
perkapalan untuk terus melakukan pengembangan, baik teknologi yang dipakai
maupun sumber daya manusia sebagai eksekutornya. Apalagi di masa-masa pandemi
seperti saat ini, pastinya akan menjadi tantangan tersendiri bagi bidang
maritim Indonesia. Sesuai dengan program-program utama dalam pemerintahan
Presiden Jokowi guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yang
salah satunya yaitu pengembangan kualitas dan kuantitas SDM kelautan.
Webinar ini dihadiri kurang lebih 450 peserta dari berbagai universitas dan instansi yang ada di Indonesia. Antusiasme pemerhati bidang maritim Indonesia pada webinar ini sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari kepadatan calon peserta yang sempat terjadi pada saat registrasi online sampai dengan pengisian feedback, juga respon para peserta pada saat sesi tanya jawab ketika webinar berlangsung. Para peserta sangat bersemangat untuk mengajukan pertanyaan kepada para pemateri yang memang sangat ahli pada bidang Maritim.
Design Innovation Competition COMET 3.0
Event Design Innovation Competition (DICOM) yang
merupakan serangkaian acara Competition of Maritim, Education and Training
(COMET) 3.0 yang telah diselenggarakan selama tiga tahun berturut -turut oleh
Program Studi Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal, Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya hadir untuk menjawab fakta yang ada dengan pengadaan lomba
Design Innovation Competition (DICOM) yang diikuti oleh mahasiwa dari seluruh
perguruan tinggi di Indonesia. Lewat tema “Developing Indonesian Tourism
Potential in the Maritime Sector” dengan harapan dapat mengembangkan sektor
wisata maritim melalui mobilitas kapal yang sangat memudahkan pengguna untuk
mengeksplor tempat dari berbagai sisi dengan meminimalisir kebutuhan. Event ini
juga memicu ide dan inovasi baru yang dapat diaplikasikan seefisien mungkin
untuk perkembangan di sektor maritim Indonesia sehingga menghasilkan nilai dari
segi fungsional, estetika, teknologi, serta perbaikan perekonomian Indonesia.
Tema Inovasi Desain yang diperlombakan dalam
kompetisi COMET 3.0 adalah Inovasi “Kapal Pariwisata Semi-Submarine” sebagai
penunjang fasilitas Taman Nasional Taka Bonerate. Taman Nasional Taka Bonerate,
Sulawesi Selatan Salah satu destinasi wisata yang harus lebih dikembangakan
mengenai fasilitasnya. Taman Nasional ini termasuk salah satu destinasi wisata
yang berada di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Taman nasional ini memiliki
potensi cukup besar sebagai salah satu objek wisata bahari di Sulawesi Selatan.
Ciri khas yang dimiliki adalah topografi kawasan yang sangat unik dan menarik.
Agar lebih meningkatkan minat wisatawan, perlu adanya penambahan fasilitas agar
menambah nilai jual di daerah Taka Bonerate.
Salah satu fasilitas yang dapat menjadi daya tarik
Taka Bonerate adalah dengan adanya kapal wisata jenis Semi-Submarine. Kapal
semi-submarine adalah kapal semi selam, dimana badan kapal tidak sepenuhnya
tenggelam atau tercelup ke dalam air, namun kabin penumpang relatif lebih
rendah dibanding dengan sarat kapal. Pada kabin tersebut dilengkapi dengan
jendela kaca yang cukup besar sehingga penumpang dapat melihat pemandangan di
bawah permukaan laut. Kapal semi-submarine didesain untuk sarana pariwisata
dimana penumpang tidak harus menyelam ataupun snorkling untuk dapat melihat
pemandangan keanekaragaman bawah laut (Yoga Saputra, 2017).
Lomba Design Innovation Competition (DICOM)
merupakan serangkaian acara pada kompetisi Boat Competition COMET, lomba ini menuntut setiap peserta untuk
berinovasi dengan analisa dalam hal desain kapal. Pada lomba ini peserta akan
diberi masalah desain kapal dengan tema yang diangkat pada tahun ini yaitu “Kapal
Pariwisata Semi-Submarine” sebagai penunjang fasilitas Taman Nasional Taka
Bonerate sehingga para peserta harus membuat inovasi dan analisa untuk
memecahkan masalah tersebut. Nantinya hasil inovasi akan dituangkan dalam
bentuk proposal sebagai dasar seleksi dan akan dipresentasikan untuk penentuan
pemenang yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2022, dengan 4 juri hebat
beliau adalah :
1.
Bapak Fellik Widodo, ST. beliau merupakan Direktur Galangan Kapal PT.
Blambangan Bahari Sipyard
2.
Bapak Dr. Eng I Putu Sindhu Asmara,ST., MT. beliau merupakan Lektor Kepala
dan Dosen Prodi Teknik Perancangan dan
Konstruksi Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
3.
Bapak Aang Wahidin, ST., MT. beliau merupakan dosen Prodi Teknik Perancangan
dan Konstruksi Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
4.
Bapak Asep Pranajaya, S.Pi. beliau merupakan Penyuluh Kehutanan Muda Balai
Taman Nasional Taka Bonerate
Penilaian
Design Innovation Competition Comet 3.0 ini menghasilkan 3 juara umum dari
peserta seluruh Indonesia yaitu :
Juara
1 : CAKALANG 13/Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya dengan perolehan nilai 82,875
Juara
2 : SEAROAR/Institut Teknologi
Sepuluh Nopember dengan perolehan nilai 81,875
Juara
3 : ISM PUFFER/Universitas
Brawijaya dengan perolehan nilai 80,625
Selamat kepada para pemenang!!!
BOAT RACE COMPETITION
Apa
itu Boat Race Competition?.Boat Race Competition merupakan suatu kegiataan
perlombaan yang termasuk serangkaian acara Competition
of Maritim, Education and Training (COMET) 3.0. Event ini terdapat dua cabang perlombaan, yang pertama tingkat mahasiswa
dan yang kedua tingkat pelajar, dalam penyelenggaraan Event ini para peserta diharapkan dapat membuat sebuah inovasi dan
kreasi dalam membuat sebuah kapal.
Pada Boat
Race Competition 3.0 ini, untuk tingkat mahasiswa megusung tema “Developing Indonesian
Tourism Potential in the Maritime Sector”, yang ditujukan untuk
menumbuh kembangkan ide mahasiswa pada sektor pariwisata maritim Indonesia yang
mulai digaungkan sebagai dampak dari menurunnya angka penyebaran COVID-19. dan untuk tingkat pelajar bertema “Kapal
Super Yacht” Dengan tema tersebut, para peserta diminta untuk membuat inovasi
dalam pembuatan kapal super Yacht.
Dalam penyelenggaran event ini, ada
beberapa ketentuan yang harus dipatuhi oleh peserta. Dari segi ketentuan desain
dan electric system, body hulll yang
digunakan adalah “KATAMARAN” dengan LOA
minimal 80 cm dan maksimal 85 cm (termasuk rudder). Bahan yang digunakan dalam
pembuatan hull merupakan atau salah satu dari bahan-bahan seperti : fiberglass,
fiber carbon, balsa, triplek, atau 3d print (Resin , acrylonitrile
butadiene styrene (ABS)).
Dalam event ini terdapat juri yang
andal untuk menilai karya-karya yang
dibuat oleh para peserta BRC, juri- juri tersebut adalah :
- Kategori pelajar :
1. Bapak Gaguk Suhardjito, Ir., MM, beliau merupakan dosen
Prodi Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya
- Kategori Mahasiswa
1. Bapak
Aang Wahidin, ST., MT. beliau merupakan dosen Prodi Teknik Perancangan dan
Konstruksi Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
2. Bapak
Gaguk Suhardjito, Ir., MM, beliau merupakan dosen Prodi Teknik Perancangan dan
Konstruksi Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
3. Bapak Tri
Tiyasmihadi,S.T.,M.T., beliau merupakan Korprodi Prodi Teknik
Perancangan dan
onstruksi Kapal Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya dan juga sebagai
dosen
Berikut para pemenang Boat Race
Competition 3.0 ini :
-Kategori Pelajar
Juara 1 : Setuhan Qalbu/SMK
Teknik PAL
Juara 2 : Super Palvo/SMK
Teknik PAL
Juara 3 : ROSEO/SMA Negeri 1
Bangil
Fun Race : ShipStory/SMA Negeri
1 Bangil
Best Design : Doa Bunda/SMA
Negeri Mojoagung
-Kategori Mahasiswa
Juara 1 : Mekatronic
Team 3/Universitas Muhammadiyah Malang
Juara 2: Cakalang 11/ Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya
Juara 3 : Cakalang
9/ Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Fun Race : Cakalang
7/ Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Best Design :
Invictus Metic/Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Best Video : CETERA/Universitas Negeri Yogyakarta
SAMPAI
JUMPA DI EVENT COMPETITION OF MARITIME, EDUCATION AND TRAINING (COMET 4.0)